Mematangkan Target PUSTANDPI di 2022
Masuk ke dalam bulan kedua di 2022, Sebagian pegawai Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (PUSTANDPI) berkumpul di Ruang Rapat. Dikomandani langsung oleh Kepala PUSTANDPI, mereka membahas Rencana Kerja Tahun 2022.
Bogor_Angka Covid-19 yang kembali naik tak menyurutkan semangat pegawai PUSTANDPI dalam berkonsolidasi. Pada Rabu (2/2/2022), PUSTANDPI menyelenggarakan Pembahasan Rencana Kegiatan Standardisasi Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim. Mengakomodir partisipasi di tengah pandemi, agenda ini diselenggarakan secara hybrid.
Mengawali Pembahasan, Kepala PUSTANDPI Kirsfianti L. Ginoga mengatakan bahwa 3 lembaga pusat yang berada di bawah Koordinasi Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSI LHK) bertugas untuk memproduksi sebuah Standard. Dengan bantuan Pusat Fasilitasi Penerapan Standard Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PUSFASTER), standard tersebut akan mendukung kerja pihak terkait.
“Tiga Pusat akan memproduksi standard untuk mendukung Eselon 1, Pemda, ataupun di tingkat masyarakat. Inilah yang akan kita hasilkan. Kemudian untuk fasilitasi penerapannya akan dibantu oleh PUSFASTER. Tata kerja sudah disepakati seperti itu,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan tentang rencana BSI LHK mengenai pembangunan Enterprise Arsitektur, sebuah dokumentasi yang menjelaskan tentang proses bisnis dari sebuah lembaga secara komprehensif. Dalam pelaksanaannya, Enterprise Arsitektur akan diimplementasikan ke dalam sistem informasi.
“Kepala BSI LHK juga sudah memberikan rambu-rambu untuk pengembangan standar ini beberpa dertimbankan adalah nila trategis, meliputi nilai standar yang sudah kita miliki: visibility, efisien, ekonomis, perlu kita pertimbangkan,” pungkasnya.
Hadir sebagai pembahas, Analis Anggaran Ahli Muda Nugraha Firdaus memaparkan rencana kerja standard instrumen ketahanan bencana dan perubahan iklim. Hal tersebut ia tuang ke dalam Arsitektur Program.
“Arsitektur program ini diambil dari Rencana Strategis KLHK dan BSI LHK. Kemudian kita turunkan dalam levelling Pusat kita,” ujarnya.
Nugraha menjelaskan, di tahun 2022 PUSTANDPI menargetkan memiliki 1 produk standard serta 1 layanan instrumen ketahanan bencana dan perubahan iklim. Selain itu, ditargetkan juga 16 Lembaga Usaha yang diampu.
“Untuk yang 2022 pelaksanaannya tidak hanya di pusat, tetapi di 15 UPT di daerah juga. Lalu di 2023, mudah-mudahan seiring dengan adanya penambahan anggaran, targetnya bisa naik 5 produk dan 5 layanan kemudian untuk jumlah unit usaha yang dikendalikan, naik 35 di masing-masing produk dan lembaga. Begitupun di 2024, mudah-mudahan bisa kita tingkatkan lagi,” jelasnya.
Terkait dengan kegiatan produksi Standard, Nugraha mengatakan bahwa PUSTANDPI akan menargetkan 3 capaian di tahun 2022, yakni: Standar penetapan karakteristik kegiatan dan/atau usaha dalam penyelenggaraan skema Nilai Ekonomi Karbon; Standar metode penghitungan/valuasi kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan; dan Standar daerah berketahanan iklim (Yanto).
“Dengan sumber daya yang kita miliki, kami menyarankan untuk memantapkan apa yang sudah dilakukan di tahun 2021. Hal tersebut lalu kita susun dan kembangkan menjadi sebuah standard,” pungkasnya.
Penulis: Faisal Fadjri
Informasi ini bagus