Berita
Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Menghadapi Tantangan Lingkungan di Indonesia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Menghadapi Tantangan Lingkungan di Indonesia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, menjadi momen penting untuk merefleksikan keadaan lingkungan global dan menggerakkan upaya kolektif dalam menjaga bumi kita. Mengusung kampanye #BeatPlasticPollution, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 menjadi pengingat bahwa aksi apapun yang dilakukan terhadap polusi plastik sangatlah penting.

Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Namun, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, negara ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan lingkungan yang perlu ditangani dengan serius. Berikut adalah beberapa isu lingkungan yang sedang dihadapi Indonesia saat ini:

  1. Deforestasi dan kerusakan hutan: Indonesia memiliki hutan tropis yang luas, namun deforestasi menjadi ancaman serius. Praktik perambahan hutan ilegal, pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pulp kayu, serta kebakaran hutan menjadi masalah yang mempengaruhi kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati.
  2. Perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut: Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Peningkatan suhu global dan kenaikan permukaan air laut mengancam pulau-pulau di Indonesia, menyebabkan banjir, erosi pantai, dan hilangnya habitat laut.
  3. Polusi udara dan air: Peningkatan aktivitas industri dan pertumbuhan populasi menyebabkan meningkatnya polusi udara dan air di berbagai kota di Indonesia. Limbah industri dan rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik mencemari sungai dan laut, mengancam kualitas air dan kehidupan ekosistem air.
  4. Kehilangan keanekaragaman hayati: Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Namun, hilangnya habitat alami, perdagangan ilegal satwa liar, dan perusakan ekosistem mengancam kelangsungan spesies endemik dan mengurangi keanekaragaman hayati.
  5. Polusi Plastik: Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (sipsn.menlhk.go.id), di tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah dan sekitar 18,5% di antaranya berupa sampah plastik.

Setiap tahun, Hari Lingkungan Hidup Sedunia memberikan kesempatan bagi komunitas global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan. Digelar setiap tahun sejak 1973, perayaan ini menjadi gerakan internasional yang melibatkan pemerintah, organisasi non-pemerintah, individu, dan sektor swasta. Tema yang diusung pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah Solusi untuk Polusi Plastik (Sollutions to Plastic Pollution) dengan kampanye #BeatPlasticPollutionSekarang adalah saatnya untuk mempercepat aksi tersebut dan transisinya menuju ekonomi sirkular.

Dilansir dari unep.org, produksi sampah plastik di dunia saat ini tiap tahunnya mencapai 400 juta ton. Sungai dan danau membawa sampah plastik ke laut, menjadikannya penyumbang utama pencemaran laut. Sampah plastik, baik di sungai, laut, maupun darat, dapat bertahan di lingkungan selama ratusan tahun.

Pergeseran pola hidup dan pola konsumsi masyarakat Indonesia khususnya dalam penggunaan plastik sekali pakai berandil besar terhadap kondisi tersebut. Pemerintah memegang peranan penting dalam menanggulangi hal tersebut. Menurut United Nations Environment Programme, pemerintah dapat melakukan beberapa hal seperti mengurangi produk plastik yang tidak diperlukan–misalnya melalui adanya larangan, membuat inovasi sehingga plastik dapat dirancang dengan cara yang memungkinkan untuk digunakan kembali, serta memastikan bahwa plastik dapat disirkulasikan dalam perekonomian selama mungkin.

Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya, hingga saat ini kita menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan, praktik ekonomi sirkular. Circular economy atau ekonomi sirkular disini tidak hanya sekadar daur ulang sampah. Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang.

Dalam konteks pengelolaan sampah, praktik sirkular ekonomi bisa diwujudkan melalui praktik pengurangan sampah, desain ulang, penggunaan kembali, produksi ulang, dan daur ulang secara langsung. Menteri Siti dalam sambutannya mengajak untuk selalu menggalakkan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif untuk mewujudkan lingkungan yang sehat. Sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023, Menteri Siti mengimbau untuk melakukan pembersihan plastik di pantai-pantai, kawasan konservasi, bantaran sungai, tempat umum, dan tempat lainnya, sehingga dapat memperkuat budaya kehidupan berkelanjutan kita. Dengan tindakan yang berkelanjutan dan kesadaran yang lebih tinggi, kita dapat mencapai kehidupan yang seimbang dengan alam dan mewariskan planet yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Penulis: Faisal Fadjri
Editor: Alifa Zahra Adhyana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *