Berita
BSILHK Tingkatkan Kesadaran Perubahan Iklim Kepada Pramuka

BSILHK Tingkatkan Kesadaran Perubahan Iklim Kepada Pramuka

Bogor, 29 September 2024. Generasi muda saat ini harus semakin peduli terhadap fenomena perubahan iklim yang terjadi, melalui peningkatan wawasan dan aksi nyata untuk mengurangi efek gas rumah kaca, seperti hemat energi, penanaman pohon, memilah sampah, serta mengurangi polusi udara.

Demikian pesan utama Krisdianto, Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (Pustandpi), Badan Standardisasi Instrumen Perubahan Iklim (BSILHK) kepada para Pramuka Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti.

“Dengan semangat kebersamaan yang dimiliki, mari kita manfaatkan untuk mewujudkan aksi cinta lingkungan, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga orang-orang di sekitar kita,” tuturnya saat memandu materi kegiatan Pertikawan Sub Camp 3 BSILHK di Bogor (27/09/2024).

Dalam kesempatan ini, Krisdianto mengajak para pramuka memahami definisi ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta peran dan dukungan Pustandpi BSILHK terhadap mitigasi perubahan iklim, yaitu berupa standar-standar yang telah disusun selama ini. Salah satunya adalah kaji ulang terhadap SNI Alat Pemadam Kebakaran Hutan Gambut.

“Dengan semangat kebersamaan yang dimiliki, mari kita manfaatkan untuk mewujudkan aksi cinta lingkungan, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga orang-orang di sekitar kita,” tuturnya saat memandu materi kegiatan Pertikawan Sub Camp 3 BSILHK di Bogor (27/09/2024).

Dalam kesempatan ini, Krisdianto mengajak para pramuka memahami definisi ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta peran dan dukungan Pustandpi BSILHK terhadap mitigasi perubahan iklim, yaitu berupa standar-standar yang telah disusun selama ini. Salah satunya adalah kaji ulang terhadap SNI Alat Pemadam Kebakaran Hutan Gambut.

“Salah satu bencana yang berdampak cukup luas, yaitu kebakaran di hutan gambut. Kebakaran di hutan gambut memiliki karakteristik khusus, yaitu adanya biomassa yang terbakar di bawah tanah, serta pada umumnya lokasi jauh dari sumber air. Dengan demikian diperlukan alat pemadam khusus yang memiliki standar,” jelas Faisal Fadjri, pemateri dari Pustandpi.

Selain penjelasan materi, para pramuka juga berkesempatan melihat langsung alat-alat pemadam kebakaran yang sudah memiliki standar tersebut. Beberapa pramuka bahkan memahami aktor utama pemadam kebakaran hutan dan lahan, yaitu satuan Manggala Agni.

Dikemas dalam format permainan kelompok yang menarik, para pramuka tampak antusias untuk berpartisipasi, serta menyampaikan presentasi atas hasil diskusi kelompoknya.

Icha, wakil dari pramuka Korda Bali menyampaikan ketertarikannya terhadap seluruh materi yang telah diberikan, karena banyak informasi baru yang selama ini belum diketahuinya.

“Sebagai lokasi pariwisata, wawasan mengenai mitigasi perubahan iklim tadi akan sangat bermanfaat karena ternyata banyak aksi yang dapat dilakukan untuk mencegah fenomena perubahan iklim. Saya sangat senang mendapatkan semua materi tadi dan berterima kasih kepada Pustandpi,” ujarnya penuh semangat.

Mengusung topik “Pengenalan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim”, Pustandpi mengambil bagian dari seri tematik Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Sub Camp 3 BSILHK Tahun 2024, yang dilaksanakan selama tanggal 24-28 September, dan diikuti sekitar 104 pramuka dari seluruh Indonesia.

Sebagai penyemangat, Pustandpi  juga memberikan cinderamata kepada para pramuka sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi aktif selama sesi materi. Melalui acara ini, diharapkan akan terbentuk agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan, sebagaimana pesan dari Sekretaris BSILHK, Nur Sumedi, saat pembukaan acara beberapa waktu lalu.(*)



Kontributor berita :
Mamay Maisaroh – Pranata Humas Ahli Muda
Penanggungjawab berita :
Krisdianto – Kepala Pustandpi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *