Berita
Pantau Capaian Kinerja, Pustandpi Helat Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Kerjasama AFoCO-NIFOS

Pantau Capaian Kinerja, Pustandpi Helat Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Kerjasama AFoCO-NIFOS

Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (Pustandpi) menyelenggarakan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan Kerjasama AFoCO-NIFOS, AFoCO/033/2022 “Community-Government Restoration, Recreation, and Livelihood in Batur UNESCO Global Geopark in Indonesia for Climate Resilience” pada Selasa (9/1/2023) di Swiss-Belinn Hotel, Bogor.

Kegiatan ini dihelat dalam rangka evaluasi capaian kinerja kegiatan Kerjasama AFoCO-NIFOS selama setahun terkahir (2022-2023). Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang feedback, masukan, dan rekomendasi untuk implementasi di tingkat tapak.

Kegiatan diawali dengan pemaparan overview oleh Kepala Pustandpi, Dr. Kirsfianti L. Ginoga, M.Sc. Ia menjelaskan bahwa Keberadaan dan kepentingan kawasan Batur UNESCO Global Geopark (BUGG) sudah diakui secara luas di tingkat lokal, nasional dan global. Dalam keberjalannya, pengelolaan BUGG mengalami berbagai tantangan antara lain degradasi, banjir, longsor erosi, sedimentasi, intensitas pertanian di bantaran danau Batur, pemahaman kelestarian masyarakat, sampah dan limbah.

“Perlu perhatian serius untuk mencegah penurunan produktivitas, kapabilitas dan daya tampung lahan, peningkatan biaya produksi, kelestarian pariwisata. Pemanfaatan sumber daya alam dengan pendekatan restorasi konservasi, nilai tambah, dan edukasi kelestarian pada masyarakat-pemerintah mendesak untuk dilakukan,” Jelas Kirsfianti.

Ia berharap proyek Kerjasama AFoCO-NIFOS, AFoCO/033/2022 dapat menjadi sumbangsih solusi dalam menjawab tantang yang dihadapi oleh BUGG. “Semoga apa yang sudah ditemukan, pengetahuan yang dihasilkan, dan rekomendasikan ke Pusat dapat disinergikan ke Kecamatan Kintamani sebagai lokasi dari BUGG,” pungkas Kirsfianti. 

Agenda dilanjutkan dengan paparan tentang Sumberdaya, Kebutuhan, dan Prioritas Ekonomi Masyarakat BUGG oleh Prof. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc, Ph.D., lalu paparan tentang Potensi Peningkatan Kehidupan Bisnis dan Peta Stakeholder di BUGG oleh Husnul Khotimah, S.Hut, M.Si, dilanjutkan dengan paparan tentang Standarisasi Restorasi termasuk Agroforestry berbasis kopi Kintamani oleh Dr.  Raden Deden Djaenudin, S.Si, M.Si. Terkahir, paparan tentang Tantangan Pengelolaan BUGG oleh I Wayan Gobang Edi Sucipto.

Setelah semua paparan usai, sesi berlanjut ke pembahasan, saran dan masukan yang dikawal oleh Sekretariat BSILHK yang diwakili oleh Dyah Pusapasari. Di penghujung acara, dilakukan sesi diskusi dan formulasi rekomendasi untuk implementasi di tingkat tapak.

Kegiatan Monev AFoCO-NIFOS dihadiri oleh Sekretaris BSILHK dan Kepala Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum, dan Kerjasama Teknik. Selain itu, hadir pula Prof. Dr. Ir. Budi Leksono, MP dari Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Dr. Himlal Baral dan Dr. Shalini Dhyani dari CIFOR. Secara daring, hadir Mihyun Seol dari NIFOS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *